Beli Tiket

Deskripsi

Badan internasonal yang menangani masalah warisan dunia adalah UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB merupakan Badan Khusus PBB yang didirikan pada 1945. Tujuan organisasi ini adalah mendukung perdamaian dan keamanan dengan mempromosikan kerja sama antar negara melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya dalam rangka meningkatkan rasa saling menghormati yang berlandaskan kepada keadilan, peraturan hukum, HAM, dan kebebasan hakiki.
Salah satu warisan alam dunia adalah Geopark (Taman Bumi). Geopark merupakan suatu konsep manajemen pengembangan kawasan secara berkelanjutan yang memaduserasikan (tiga) keragaman alam yaitu keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity), dengan tujuan untuk pembangunan serta pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada asas perlindungan (konservasi) terhadap ketiga keragaman tersebut. Geopark merupakan konsep yang terbaru sejak diluncurkan oleh UNESCO pada tahun 2001. Geopark merupakan konsep yang terbaik hingga saat ini karena mampu mengintegrasikan seluruh sumber daya alam disekitar lokasi yang memiliki keunikan geologi dengan tujuan yaitu perlindungannya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dalam geopark diberlakukan penjenjangan status, mulai dari Geopark Lokal (tingkat kabupaten/provinsi), Geopark Nasional hingga Geopark Internasional/Global (UNESCO Global Geopark). Pada tingkat internasional, UNESCO menghimbau agar geoprk-geopark nasional yang ada di dunia menjadi anggota jaringan yang disebut Global Geoparks Network (GGN), dengan tugas utamanya mempromosikan kawasan warisan bumi dan komunitas lokal di dalamnya yang terdapat di sebuah negara yang memiliki nilai konservasi, penelitian, dan pengembangan (ilmiah, ekonomi) secara berkelanjutan sehingga dikenal di dunia internasional. Penetapannya sendiri melalui penilaian dari Komisi Geopark UNESCO dengan melengkapi dokumen (dosier) sesuai pedoman oleh UNESCO. Global Geopark adalah wilayah yang mempromosikan keragaman geologi melalui inisiatif yang dipimpin oleh masyarakat untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan. Wilayah ini meningkatkan kesadaran bahaya geologi dan banyak membantu masyarakat setempat mempersiapkan strategi mitigasi bencana. Global Geopark telah menjadi bagian dalam sejarah 4,6 miliar tahun planet bumi dengan keragaman geologinya yang telah membentuk setiap aspek dalam kehidupan masyarakat.

Gunung Sewu ditetapkan menjadi berstatus Global Geopark oleh UNESCO pada tahun 2015 bersamaan dengan beberapa situs lain di luar negeri, sehingga pada saat yang sama tersebut terdapat 9 (sembilan) situs baru yang ditambahkan ke dalam daftar Global Geoparks Network (GGN). Ke-9 situs tersebut adalah Gunung Sewu (Indonesia), Dunhuang (China), Zhijindong Cave (China), Troodos (Siprus), Sitia (Yunani), Reykjanes (Islandia), Pollino (Italia), Gunung Apoi (Jepang), dan Lanzarote dan Kepulauan Chinijo (Spanyol). Masuknya sembilan situs baru tersebut merupakan hasil keputusan Simposium Geoparks Network Asia-Pasifik yang ke-4, di San’in Kaigan Geopark, Jepang, pada tanggal 15 hingga 20 September 2015.
Saat ini Indonesia telah memiliki empat lokasi yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp), yaitu:
1. Batur UGGp, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali (2012);
2. Gunung Sewu UGGp di DIY - Jawa Tengah - Jawa Timur (2015);
3. Rinjani UGGp di Lombok, NTB (2018); dan
4. Ciletuh UGGp di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (2018).
Selain itu, terdapat 7 Geopark Nasional, antara lain Kaldera Toba (diusulkan UGGp), Tambora, Raja Ampat, Merangin Jambi, Pulau Belitong, Bojonegoro, dan Maros Pangkep. Pada tahun 2018, delapan aspiring geopark mengajukan untuk dinilai dan telah ditetapkan menjadi Geopark Nasional, yaitu Geopark Pongkor, Karangsambung-Karangbolong, Meratus, Silokek, Sawahlunto, Ngaraisianok-Maninjau, Natuna dan Banyuwangi.
Kawasan karst Gunung Sewu merupakan kawasan paling istimewa di Pulau Jawa. Kawasan itu berbentuk conical hills, terdiri dari sekitar 40.000 bukit karst. Panjang kawasan ini mencapai 85 km dengan luasan endapan gampingnya mencapai 1.300 km2 . Bentang alam karst tumbuh melalui proses karstifikasi, ketika batuan kapur terangkat dari dasar laut (uplift) sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Uplift kemudian menyebabkan pembentukan teras pantai dan sungai serta singkapan batu pasir. Batu-teras yang mengelilingi hampir setiap bukit di Gunung Sewu menjadi saksi lokal bagaimana pengetahuan diwariskan dari antar generasi untuk mempertahankan tanah yang relatif tipis untuk pertanian. Pegunungan Sewu membentang di 3 wilayah yang berbeda mulai dari Kabupaten Gunungkidul (Provinsi DI. Yogyakarta), Kabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah) hingga Kabupaten Pacitan (Provinsi Jawa Timur). Ketiga daerah itu terkenal sebagai kawasan karst, areanya lebih didominasi oleh pegunungan berbukit-bukit, batuan kapur, gua-gua, sungai bawah tanah, air terjun, daerah cekungan dan lain sebagainya. Meskipun daerahnya gersang, namun kaya akan keanekaragaman hayati dan pada perkembangannya menjadi destinasi wisata yang populer bagi wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Fasilitas

Gallery / Photos

0
Mengunjungi Tempat Ini
0
Melihat Tempat Ini

Review - 0

0.0
Fasilitas
0.0
Kenyamanan
0.0
Harga
0.0
Pelayanan
0.0

Add Review

Fasilitas
Kenyamanan
Harga
Pelayanan
Score
Click here or drop files to upload

Aplikasi Kami Tersedia di Google Play Store.

Dapatkan informasi dengan mudah dari Aplikasi Kami. Download Sekarang.

Google Play